10 Soto Terhebat sak Semarang




SOTO adalah makanan simpel dimana kekuatan citarasanya ada pada campuran kuah berbumbu kuat. Sebagian soto di Semarang memiliki kuah berwarna bening, sisanya berwarna agak kekuningan. Itu semua terjadi karena campuran sangat sedikit kunyit dan rempah di dalamnya sebagai penguat rasa serta campuran minyak sayur yang digunakan untuk menggongso bumbu di awal.
Adapun yang berkuah bening, biasanya mengandalkan perpaduan kaldu ayam yang kuat serta campuran bawang putih. Sedangkan yang sayuran yang ada di dalam soto, biasanya hanya berfungsi sebagai pelengkap. Sayuran ini biasanya terdiri dari tauge, onclang, seledri, bawang goreng dan di beberapa warung menambah campuran dengan potongan tomat.
Urutan berikut tentu saja bukan pemeringkatan soto yang paling enak karena masing-masing memiliki citarasa khasnya sendiri-sendiri. Pilih saja yang paling pas untuk lidah dan selera anda.
1.      Soto Bang Ari
Soto ini menggunakan cara masak yang luar biasa. Jika soto di tempat lain dimasak atau dihangatkan dengan kompor gas atau minimal bara arang, di sini sotonya dimasak dengan kayu bakar. Memiliki citarasa yang sangat unik, Soto Bang Ari memang tidak ada duanya, entah karena pengaruh kayu bakarnya atau memang dia sudah memiliki citarasa yang sangat khas.
Perpaduan bawang putih dan kaldu ayam serta sedikit kemiri, memunculkan rasa tiada bandingan. Penambahan merica pada bumbu utama membuat soto ini sedikit pedas hangat karena pengaruh lada.
Ingin mencoba? Datanglah ke Jalan WR Supratman atau dari pertigaan Pamularsih dekat SMA Kesatrian. Per porsi ditawarkan dengan harga Rp10 ribu, buka hingga sekitar pukul 17.00 atau bisa sebelum jam itu jika stoknya habis.

2.      Soto Berkah
Soto ini sangat mengandalkan kekuatan kaldu ayam dalam racikannya. Alhasil, rasa nikmat yang dimunculkan dari kuah panasnya, cukup halus di lidah perasa. Sesekali, seduhlah kuah yang terperangkap dalam bulatan minyak mengambang berwarna sedikit kuning di tengah beningnya kuah sebelum menambahkan apapun ke dalam soto kita. Di sana akan anda dapati citarasa asli soto ini.
Menariknya, di sini disediakan pula potongan tempe kecil-kecil yang sangat gurih, renyah dan bumbu merasuk jauh. Cobalah tetap berlogika dengan menghitung jumlah tempe yang ada kunyah, jangan sampai terlupa satupun.
Untuk mencicipinya, pergilah ke Jalan Sisingamangaraja di sekitar kantor Kementrian Agama Kanwil Jateng sebelum jam 12.00 siang.

3.      Soto Pak Man
Pak Man adalah figur wirausaha sukses di bidang kuliner terutama soto. Tercatat sudah ada beberapa cabang yang dibukanya di seantero kota ini. Sepertinya, ia pula yang membawa modernisasi pemasaran soto karena sebelumnya, soto hanya dijual di warung-warung kecil tanpa ruang nyaman berpendingin udara. Ia juga melakukan inovasi dengan menyediakan ruang miting di beberapa outlet yang dimilikinya.
Layaknya pengusaha dari kampung lainnya, Pak Man juga mengajak serta pemuda pemudi dari kampungnya di Purwodadi untuk bekerja bersamanya. Ia juga memfasilitasi mereka dengan rumah tinggal serta memberikan bea sosial serta pendidikan bagi yang ingin melanjutkan sekolah atau kuliah. Layaknya warung yang menyediakan soto, di sini juga dilengkapi dengan sate ayam, sate jantung, sate kerang serta sate telur puyuh.
Outletnya yang terkenal ada di Jalan Pamularsih dan di Jalan Veteran, buka hingga sekitar pukul 17.00.

4.      Soto Pak No
Lebih dulu dari Pak Man, Soto Pak No juga memiliki banyak cabang tersebar di kota ini. Banyumanik menjadi cabang utama di samping beberapa cabang lain seperti di Sampangan, Kaligarang dan Tlogosari. Menariknya, warung ini buka 24 jam nonstop. Jadi kapanpun anda merasa lapar dan butuh kuah segar panas, meluncurlah ke sini.

5.      Soto Pak Wito
Soto ini memiliki tiga cabang utama yakni di Dargo, Sisingamangaraja dan MH Thamrin. Ciri khasnya adalah kuahnya yang kekuningan, memberikan sensasi sedikit kunyit di dalamnya. Karenanya, jangan sampai kuah sotonya menetes di pakaian anda, atau anda akan memiliki pekerjaan tambahan mengucek pakaian di rumah.

6.      Soto Pak Tanto
Dianggap sebagai salah satu legenda soto di kota ini, anda dapat menjumpai warungnya di Jalan dr Cipto tepatnya di samping Gedung Kesenian Sobokartti. Kaldu ayam dipadu dengan bawang merah menjadikan citarasa kuat soto ini sehingga dapat bertahan beberapa generasi.


7.      Soto Pak Moel
Merupakan salah satu legenda soto di Kota Lumpia, soto ini kini dikelola anak dan istri Pak Moel. Namun citarasanya masih sama persis dengan semasa Pak Moel masih hidup. Seporsi soto hanya dihargai cukup murah yakni Rp6 ribu, dijamin anda tidak akan merasa cukup hanya satu mangkuk. Disarankan anda langsung memesan dua mangkok daripada harus menunggu satu tambahan porsi lagi yang waktunya cukup lama karena saking banyaknya pembeli yang antri.
Siang hari, soto ini buka di Jalan Pekunden (di rumah pribadi), sedang malamnya kembali buka di pojokan pujasera Pekunden (deretan kios jajanan).

8.      Soto Lamongan Puri Anjasmoro
Soto ini menjadi satu-satu soto model non Semarang yang paling cocok di lidah. Kuahnya yang kental khas Jawa Timuran, menjadikannya cukup berbeda dibanding soto khas Semarangan lain.
Sayur yang berupa potongan kol lembut, menjadikannya semakin berbeda. Kuahnya yang kuning panas, potongan daging ayamnya yang lebih banyak serta taste yang sangat kuat serta tambahan bubuk koya jika anda menginginkannya, semakin membawa angan akan kuliner dari daerah lain. Keberadaannya dapat ditemukan di sekitar Bundaran Puri Anjasmoro.
9.      Soto Mbak Lin
Soto Mbak Lin membawa citarasa khusus soto Kudus. Meski di daerah aslinya soto Kudus lebih banyak berasal dari campuran daging kerbau, namun di sini sudah diubah menjadi daging ayam. Sotonya berasa gurih segar dengan kuah agak buthek karena campuran kemiri dan bawang yang cukup kuat.
Temukan citarasa khas soto ini di pujasera Ventura di seberang Stadion Diponegoro di Jalan Ki Mangunsarkoro.

10.  Soto Mas Met
Mengambil jualan di waktu sore hingga malam hari, Mas Met menyajikan taste soto yang sangat kuat di lidah. Kuah sotonya bening dengan rasa kaldu yang sangat kuat.
Di sini, pengunjung bisa meminta tambahan potongan paha atau dada ayam serta telur ayam untuk kemudian suwir dicampurkan dengan kuah. Mas Met sendiri meengaku selalu menggunakan bahan-bahan pilihan saat meracik bumbu, sayur dan juga makanan pendamping lainnya.

Selamat mencoba, jangan lupa ajak saja kalau berburu kuliner di kota ini.  

Share:
Read More

Lima Nasi Goreng Terhebat di Semarang

Nasi Goreng Pak Setu

SEBELUM menuliskan lima nasgor terhebat dan terenak ini, mohon jangan terpacu pada urutan nomor. Penulisan secara berurutan hanya berdasar pada kepasitas daya ingat sang penulis semata. Apalagi kalau soal lidah, itu sangat bergantung pada referensi kuliner masing-masing orang, jadi akan banyak berbantah jika saya menulis secara berurutan dari yang paling enak ke yang agak enak atau sebaliknya.
Soal nasgor ini sendiri bagi saya, banyak kesamaan antar satu warung ke warung lainnya. Citarasa nasi yang digoreng ini nyaris sama, tidak terlalu berbeda hanya mungkin bahan pelengkapnya yang membuat mereka memiliki ciri khas masing-masing. Selain itu, rerata nasgor di Semarang selalu menggunakan Kecap Mirama, kecap legendaries bercitarasa gurih asin bukan manis asin seperti kecap modern.
Dan patut dicatat, saya paling tidak suka nasgor gaya suroboyonan atau chinesse food yang hanya mengandalkan tampilan rasa dari berbagai ragam minyak (minyak sayur dan lain-lai
1.      Nasgor Pak Karmin Mberok
Ini adalah warung nasgor paling terkenal di Semarang. Meski letaknya di pinggir Kali Semarang yang kala itu memiliki aroma khas tak sedap, namun warungnya tetap laris. Campuran bumbu bawang putihnya sudah diuleg halus lembut lalu dicampur air dan minyak, tidak digecek (dipress dengan alat). Di sini, sajian nasinya disertai dengan potongan telur dadar. Harganya sekitar Rp20 ribu untuk nasgor babat. Anda juga bisa memesan nasgor ayam atau hanya telur.
Letaknya di dekat Jembatan Mberok di Kali Semarang atau di dekat Gedung Papak (Kantor Pajak) di Kota Lama. Kini, ia buka cabang di Jalan MH Thamrin yang dikelola oleh istrinya. Warungnya buka dari jam 08.00 hingga sekitar jam 17.00.
2.      Nasgor Pak Kumis
Nasgor ini memang kurang terkenal dibanding yang lain. Namanya sendiri diambil dari kumis sang juru masak yang kini sudah almarhum dan tampuk jabatan chef dilanjutkan anak dan istrinya. Rasanya hampir mirip dengan Nasgor Pak Karmin. Menariknya, di sini babat atau ayam sebagai pelengkap, digongso lebih dulu bersama bumbu sehingga menghilangkan bau amis jeroan tersebut.
Warungnya berada di Jalan Kawi Raya dan buka sekitar jam 15.00 hingga sekitar jam 19.00. Jika ingin ke sini, pastikan jamnya karena porsi yang disediakan di warung ini tidak terlalu banyak hanya sekitar 80 porsi nasgor per hari dimana hari Minggu tutup. Harga per porsi sekitar Rp15 ribu.
3.      Nasgor Pak Taman
Bagi saya, nasgor Pak Taman identik dengan nasgor Pak Karmin, tidak ada yang berbeda. Saya malah berpikir, mereka dulunya satu guru dalam belajar membuat nasi goreng terhebat dan terenak ini.
Letaknya ada di Jalan Stadion Selatan sekitar Stadion Diponegoro. Saat hari Minggu atau hari libur, biasanya warungnya tetap buka. Pak Taman hanya tutup saat memiliki hajatan. Jam buka pagi hingga sore hari.
4.      Nasgor Bahagia
Agak serupa dengan Pak Taman dan Pak Karmin, warung nasgor yang ada di Jalan Kranggan ini, memiliki rasa yang nyaris sama. Kekuatan bumbu dapur bawang putih masih menjadi andalan dipadu dengan kecap Mirama yang legendaries. Hanya saja, porsinya jauh lebih banyak dibanding dua nama tersebut di atas. Selain itu, jumlah potongan babat atau ayamnya juga lebih banyak. Kemungkinan besar pengelola warung memang ingin memberikan nilai lebih ke pengunjungnya dengan memberikan porsi hidangan lebih banyak mengingat dua nama warung sebelumnya, sudah jauh keburu mentereng.
Jam bukanya sekitar 17.00 hingga sekitar 23.00 dengan harga per porsi sekitar Rp17.000.
5.      Nasgor Pak Setu
Nasgor ini temuan saya paling akhir. Citarasanya agak berbeda karena meski sama-sama menggunakan kecap Mirama, namun rasa akhir nasgor ini sungguh berbeda dengan yang lainnya. Entahlah, saya sendiri belum menemukan rasa apa yang berbeda ini karena bagi saya semacam ada campuran ebi atau ikan sedikit asin di dalamnya.
Berada di Jalan Sisingamangaraja, Pak Setu buka mulai pukul 17.00 hingga 24.00 dengan harga per porsi hanya Rp11 ribu. Menariknya, ia tidak hanya menyediakan nasi goreng namun juga mie jowo dan gongso baik ayam, babat, telur maupun sate.

Mau mencoba yang mana? Silakan saja. Jangan lupa ajak saya hehe…
Share:
Read More

Mobi dan Mebe



Mebe dan Mobi
Kita tidak bisa selamanya seperti ini, suatu saat kita pasti akan konangan.
Kalimat itu seolah selalu mengiang di telingaku. Kalimat yang selalu kau dengungkan di telingaku, di sela desah nafas, dan ngilu rabamu yang membuatku selalu meminta lagi dan lagi. Tapi tak jua pernah kau selesaikan kalimat itu, kau selalu lebih memilih memelukku. Akupun tak mau kalah. Aku toh juga tidak mau dihantui oleh perpisahan meski semestinya semua orang sadar bahwa apapun yang memiliki awal, pasti juga akan berakhir.
Dan nafasmu membutakanku. Lumat bibirmu jauh lebih menggairahkan dibanding semua yang ada di dunia. Selalu lebih menggoda dibanding tawaran naik gaji atau promosi jabatan. Ah Mobi, aku pasrah dalam dekapmu. Bawa aku mengarungi nikmat cinta di sela tungkai indahmu. Dinding hotel per jam itu menjadi saksi liarnya napsumu kepadaku, membuncahnya gairahku kepadamu.
“Mob, kali ini aku ingin di atas. Uhh.”
***
“Mebe…,” sapamu usai pergumulan kita yang keentah berapa kalinya.
“Kenapa Mob,” ucapku masih tak acuh terbawa pengaruh oksitoksin dan endorphin yang melayang di orgasme terakhir.
“Meb,”.
“Aku harus ngomong serius Meb. Tiga bulan lagi aku akan menikah. Sepertinya kita tidak bisa melanjutkn hubungan ini. Aku tidak melukai siapapun dengan hubungan kita ini, tidak jua keluargamu anak-anakmu. Tidak juga keluargaku kelak,” katamu memberondong laksana AK-47 menyalak tak memberiku kesempatan menepis barang sedikitpun.
Pun sebenarnya sudah berulangkali kita membicarakan ini. Tapi selalu saja kalah dengan desah nafas dan pagutan hangat. Kita selalu saja menepis ketakutan akan rasa perpisahan ini. Tapi sepertinya, sekarang tidak. Tak ada celah untuk menghindar dari keseriusanmu.
“Setidaknya, biarkan kita bersama sama tiga bulan ini. Aku janji, saat kamu sudah menikah, aku tidak akan datang mengganggu. Aku cukup melihatmu bahagia dari jauh,” kilahku, mencoba mengulur waktu demi menikmatimu lebih lama.
“Tidak. Kita harus tegas. Masing-masing dari kita harus konsisten untuk putus. Berapa kali kita putus nyambung dan selalu berakhir dengan seperti ini. Aku stress. Aku tertekan. Aku bahkan tidak bisa menikmati sentuhannya lagi karena hanya sentuhanmu yang terbayang. Aku merasa berdosa dengannya,” dan kau mulai merajuk, seolah meminta pergumulan berikutnya. Tapi usap tanganku di bahumu kau tepis, pertanda kau memang sedang serius. Sedang tidak ingin melanjutkan percintaan kita yang selalu membara.
“Aku serius. Aku pengin putus Mob. Istrimu kan juga sudah mulai curiga kan sama aku.”
***
“Kali ini, kita harus benar-benar putus. Istriku ternyata memang sudah mencium semua perbuatan kita. Dan aku tidak mau menghancurkan rumah tanggaku sendiri. Aku sayang anak-anakku,” ucapku lirih di riuh café itu, siang itu.
“Maafkan aku dan semua yang sudah pernah kita lakukan bersama. Itu indah,” imbuhku saat kau tak jua menyahut kalimat pembukaku.
Entah mengapa kau justru masih diam dan memilih berdiri. Mengancingkan resleiting jaketmu, mengambil kontak motormu di meja lalu bergegas memasukkannya di saku celana jins ketatmu yang menutupi sesuatu yang selalu menjadi kesukaanku saat kita berdua di kamar hotel murahan itu.
“Akupun demikian. Fitri juga curiga dengan hubungan kita meski tidak kentara. Tapi aku yakin dia sudah menaruh curiga. Kita done sampai di sini. Kita tidak perlu lagi saling mencari, bulan depan aku menikah. Bye Mob,” ujarmu tegas, setegas parang tajam yang mencabik pembuluh arteri sehingga tak lagi mampu mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan mengirimnya kembali ke jantung melalui aorta carotis communis.
Tak ada kata lain, akupun menyutujui. Toh selama ini, memang ini yang selalu menjadi bahan perdebatan kita. “Ok bye Meb. Smoga kau dapat berbahagia dengan istri dan anak-anakmu kelak.”
*****


* Sinabung 21, 5 Des (sebulan sebelum Tahun Baru 2017), 22.17, tanpa kopi.
Share:
Read More

Laporan Pertanggungjawaban Panitia Reuni 20 tahun SMANSSA 1996



SEBELUM masuk dalam laporan, perkenan saya menyampaikan gambaran dan kondisi yang terjadi bahwa kepanitiaan dibentuk sekitar akhir tahun 2015. Dari sana, terpilih nama saya sebagai ketua panitia.
Sebuah tanggungjawab besar mengingat beban berat yang harus dipikul di tengah dera aktivitas dan pekerjaan serta jarak koordinasi Semarang-Salatiga. Namun amanah, tetap harus dijalankan.
Di tengah perjalanan, kejadian besar menimpa saya dan keluarga. Kehilangan Alm Pasha, menjadi sebuah pukulan terberat meski jika dikaitkan dengan moment reuni, justru menjadikan saya pencambuk untuk bekerja lebih baik, lebih sukses.
Kondisi lain yang patut saya gambarkan baik selama pra maupun pasca reuni, hampir tidak pernah bisa seluruh panitia ikut dalam rapat. Selalu ada saja satu dua rekan panitia yang karena kesibukan, tidak dapat hadir dimana otomatis hanya saya dan Riri Ria yang selalu ada saat rapat.
Sisanya, selalu berganti. Tapi tak apa, koordinasi jalan terus, acara juga sukses di 9 Juli.
Begitu pula pasca reuni, hampir tidak pernah bisa seluruh personel reuni bertemu. Padahal saya selalu ingin semua personel tidak ada yang absen saat rapat. Namun lagi-lagi, kalah oleh kesibukan masing-masing.
Alhasil, saya atas nama panitia memohon maap jika LPJ yang ditunggu-tunggu, cukup lama kami hadirkan. Percayalah, kami sama sekali tidak ingin ‘berman-main’ dengan uang yang sudah disetorkan teman-teman. Tapi keterlambatan LPJ ini semata karena kesibukan.
Berkali-kali pula saya tekankan, agar tidak ada uang sepeserpun yang dimanfaatkan panitia untuk acara, tanpa pertanggungan jawab. Saya sendiri ikhlas dan tidak bersedia diganti seluruh pengeluaran pribadi untuk acara reuni ini dari awal sampai akhir.
Reuni 9 Juli 2016, 08.30-13.00
Dihadiri: 85 rekan angkatan ‘96 (belum termasuk panitia), 8 guru.
Sisa tshirt reuni yang belum diambil: 5 buah
Sisa tshirt reuni yang belum dikirim: 4 buah (ada yang pesan, tapi tidak memberi alamat pengiriman)
Sisa souvenir untuk guru: 12 pcs dari total 29 (Sisanya sudah dikirim ke alamat guru bersangkutan)
Kenang-kenangan       : 3 buah almari kaca untuk tempat piala @ukuran 220 x 215 x 50 cm
Terkait dengan laporan dana, berikut disampaikan:
Total dana terkumpul:
-          Sisa saldo reuni sebelumnya               1.800.000
-          Sisa kopdar Kafe Ole                        300.000
-          Support dana angkatan 96                 80.600.000
Total Pemasukan                              82.700.000

Pengeluaran
-          Spanduk                                   1.210.000
-          Band Sound system                         5.500.000
-          Operasional panitia                       2.830.000
-          Kaos 170 pcs x Rp85.000                  14.450.000
-          Batik 29 pcs utk guru                     7.250.000
-          Kenang2an etalase                         8.500.000
-          Konsumsi 125 pack                        13.150.000     
-          Dokumentasi                               1.500.000
Total Pengeluaran                            54.390.000
Sisa dana                                    28.210.000
Saya mohon solusi, sisa saldo ini mau disimpan di rekening atau bagaimana? Mohon solusinya bisa kita share bareng di grup WA.
Demikian LPJ ini saya sampaikan, semoga menjauhkan dari syak wasangka, pemikiran buruk serta hal-hal negatif lainnya. Jika ada pertanyaan, mohon dapat disampaikan kepada saya secara langsung untuk saya diskusikan dengan panitia lainnya.
Mohon maaf atas kekurangan panitia, sukses, dan salam sehat selalu.


Share:
Read More